Divisi88news.com, Baubau - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melalui Bidang Pemberdayaan Umat mengecam keras tindakan tak berperikemanusiaan berupa pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Brimob terhadap seorang perempuan di Kota Baubau, Jumat (16/05/2025).
Kepala Bidang Pemberdayaan Umat HMI, Andris Nopriansya menyampaikan pernyataan tegas bahwa indakan semacam ini bukan hanya mencoreng nama institusi kepolisian, tapi juga merupakan penghinaan terhadap nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
"Kami tidak akan diam terhadap praktik kekerasan yang dilakukan oleh mereka yang memakai seragam negara. Dugaan pelecehan dan pemukulan terhadap perempuan ini adalah aib yang mencoreng wajah institusi keamanan. Jika hukum tidak ditegakkan, maka ini menjadi preseden buruk yang menormalisasi kekerasan oleh aparat terhadap rakyat sipil," tegasnya kepada awak Divisi88news.com pada Jumat (16/05/2025).
Ia juga mengatakan, kekerasan fisik terhadap perempuan, terlebih oleh oknum aparat bersenjata adalah bentuk kebiadaban yang tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.
"Jika benar oknum Brimob melakukan tindakan brutal ini, maka ia bukan hanya layak dihukum, tapi juga harus disingkirkan dari institusi negara," ucapnya.
"Kami tidak butuh aparat yang menjadikan kekuasaan sebagai alat teror terhadap rakyat. HMI mendesak Polri untuk tidak bermain-main dalam kasus ini. Jangan lindungi pelaku. Jangan bungkam korban. Selesaikan dengan transparan atau kami akan bawa ini ke ranah nasional," sambungnya.
Atas kejadian ini, HMI menyatakan sikap:
1. Menuntut proses hukum terbuka, tegas, dan berpihak pada korban.
2. Mendesak Brimob dan Polres Baubau untuk segera menonaktifkan pelaku selama proses berjalan.
3. Mendorong Komnas Perempuan dan Kompolnas untuk turun langsung memantau kasus ini.
4. Menyerukan solidaritas luas masyarakat untuk mengawal keadilan bagi korban.
Andris menuturkan pula, perempuan bukan objek kekerasan, kekuasaan bukan hak untuk memukul, dan seragam bukan tameng untuk kebal hukum.
"Jika hukum tak bisa menyentuh pelaku, maka gerakan rakyat yang akan menyentuhnya. HMI akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Tidak Ada Toleransi untuk Kekerasan," tutupnya.
(Roziq)