Rektor dan Mahasiswa IKT Buton Raya Bantah Isu Pungli Beasiswa KIP

Papan nama kampus IKT Buton Raya.

Divisi88news.com, Baubau - Rektor Institut Kesehatan dan Teknologi (IKT) Buton Raya, La Ode Muhammad Irwin Syawal, S.S., M.Hum., membantah tudingan adanya pungutan liar (pungli) dalam proses pengurusan Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). 

Ia menegaskan bahwa kampus tidak pernah melegalkan praktik semacam itu, apalagi terhadap mahasiswa penerima bantuan pendidikan.

"Mahasiswa penerima KIP ini adalah mereka yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi. Tidak mungkin kami membebani mereka lagi dengan pungutan. Kasihan kalau sampai harus bayar Rp 5 juta seperti yang diberitakan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/5/2025).

Rektor muda itu juga meminta siapapun yang merasa pernah dimintai bayaran dalam proses pengurusan beasiswa segera melapor agar bisa segera ditindaklanjuti secara tegas.

"Silakan laporkan langsung kepada saya jika ada yang meminta pembayaran terkait pengurusan beasiswa. Kampus tidak membenarkan adanya pungutan dalam bentuk apapun," tegasnya.

Sementara itu, sejumlah mahasiswa penerima Beasiswa KIP yang diwawancarai turut membantah adanya pungli dalam proses pengurusan bantuan tersebut.

"Saya tidak tahu soal pungli itu. Selama mengurus beasiswa KIP, jika ada kendala kami diarahkan oleh pihak kampus bagaimana cara menyelesaikan dan tidak pernah diminta membayar apapun," ujar Nur, mahasiswa semester dua.

Nur juga menegaskan bahwa dana beasiswa disalurkan langsung ke rekening pribadinya tanpa perantara.

"Rekening dan ATM atas nama saya sendiri, dan dana langsung masuk ke situ. Yang kami bayarkan hanya SPP seperti biasa," jelasnya.

Hal senada disampaikan oleh mahasiswa lainnya, Darlin, yang mengaku heran dengan pemberitaan soal pungutan Rp5 juta dalam pengurusan beasiswa.

"Itu tidak benar. Saya tidak tahu dari mana informasi itu berasal. Selama ini, kami tidak pernah dipungut biaya dalam pengurusan KIP. Yang ada, saya bayar SPP setelah dana beasiswa cair ke rekening saya," pungkasnya.

(Harianto)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

Iklan

SPONSOR