DIVISI88NEWS.Com - Buton Tengah - Bupati Buton Tengah (Buteng) Dr Azhari, yang diwakilkan oleh Abdullah, kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan menghadiri acara Halal Bihalal di Desa Tolandona, Kecamatan Sangiawambulu, Kamis (10/04/2025).
Dalam sambutannya, pertama-tama Abdullah mengucapkan mohon maaf lahir batin kepada ratusan warga desa Tolandona, yang hadir dalam acara halal bihalal.
Abdullah juga mengapresiasi warga yang hadir dalam kegiatan, sehingga acara dapat berjalan aman, damai dan lancar.
Ia berpesan agar masyarakat Tolandona agar tidak mudah terprovokasi atau diadu domba, terlebih pasca pilkada. Ia terus mengajak warga untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan serta saling menghormati.
"Mari kita ciptakan keamanan dan ketertiban dan jangan terprovokasi dengan politik. Saat ini kita harus bersatu untuk mendukung visi misi Bupati terpilih menjadikan Buteng sebagai kota pendidikan dan kota santri," ucap Abdullah, dalam sambutannya.
"Saya berharap seperti yang disampaikan Bupati untuk kita terus jalin silaturahim, kita eratkan persatuan dan kita majukan daerah kita tercinta," sambungnya.
Usai menyampaikan pesan dari Bupati Buteng, Abdullah juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada anggota DPRD Buteng dari fraksi Demokrat, Af'alu Mahdi, karena menghibahkan tanahnya untuk pembangunan gedung sekolah kepada pemda Buteng.
"Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih kepada anggota DPRD kita pak Af'alu karena mau mewakafkan tanahnya untuk daerah," katanya.
Tanah wakaf dengan luas 14 x 40 meter persegi tersebut rencananya, masih kata Abdullah, akan dibangun sekolah taman kanak-kanak.
"Wakaf tanah ini akan kita bangunkan TK Negeri di Sangiawambulu, semoga menjadi amal ibadah buat beliau dan keluarga," ungkap Abdullah
Tidak hanaya itu, Kepala Dinas Pendidikan juga mengumumkan rencana pembukaan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya memperluas akses pendidikan nonformal dan inklusif di daerah tersebut.
“Insyaallah kami akan membuka Sekolah Rakyat sebagai wadah belajar alternatif bagi masyarakat yang tidak sempat menyelesaikan pendidikan formal, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa,” ujar Abdullah.
Menurut dia, Sekolah Rakyat akan menjadi program strategis pemerintah daerah untuk menjangkau kelompok-kelompok rentan seperti anak putus sekolah, warga lanjut usia, hingga penyandang disabilitas, dengan sistem pembelajaran fleksibel dan berbasis komunitas.
“Belajar tidak boleh mengenal usia. Lewat Sekolah Rakyat, kami ingin memastikan semua warga Buteng punya kesempatan yang sama untuk belajar, membaca, menulis, bahkan memahami keterampilan hidup,” tutup Abdullah.
penulis: Noval