Notification

×

Iklan

Iklan

 


Indeks Berita

Keras! PPWI Kecam Persekusi Brutal 4 Wartawan di Sumbar, Desak Kapolri Tangkap Pelaku

Senin, 17 Maret 2025 | Maret 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-17T07:47:34Z
Ketua Umum PPWI, Wilson Lelengke (Foto: Istimewa)


Divisi88news.com, Sumbar - Aksi persekusi brutal terhadap 4 wartawan yang diduga dilakukan oleh mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan tambang emas liar di Tanjung Lolo, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) mendapat kecaman keras dari Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke.


Dalam keterangannya, Wilson Lalengke mengecam aksi keji yang menimpa empat wartawan media online yang tengah melakukan tugas jurnalistik. Kejadian ini adalah bukti kebebasan pers di Indonesia masih dalam bayang-bayang kekerasan dan ancaman mafia.


"Ini tindakan biadab! Wartawan yang sedang menjalankan tugas malah dirampok, dianiaya, bahkan diperas oleh kelompok mafia tambang dan BBM subsidi. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman serius terhadap demokrasi dan kebebasan pers," tegasnya.


Wilson mengatakan jika kasus ini tidak segera diusut tuntas, maka akan menjadi preseden buruk bagi dunia jurnalistik di Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa tidak boleh ada imunitas bagi para pelaku kekerasan terhadap wartawan.


"Kami mendesak Kapolri dan jajaran kepolisian di Sumatera Barat untuk segera menangkap pelaku, termasuk oknum pejabat yang diduga terlibat! Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin wartawan di daerah lain akan mengalami nasib serupa," lanjutnya seraya menambahkan bahwa kasus ini sudah dilaporkan ke Kepolisian Daerah Sumbar.


Wilson Lalengke meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera memberikan perlindungan kepada para korban.


"Jangan sampai setelah kejadian ini, mereka malah mendapat ancaman lanjutan karena berani melawan mafia," tambahnya.


PPWI menilai kejadian ini menunjukkan lemahnya perlindungan hukum kepada wartawan di Indonesia.


"Jika seorang jurnalis tidak bisa menjalankan tugasnya dengan aman, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan informasi yang benar dan transparan? Kita sedang menghadapi era di mana mafia semakin berani, sementara aparat penegak hukum malah terkesan semakin tidak berdaya," katanya.


Wilson Lalengke menambahkan, jika tidak ada tindakan tegas, maka kebebasan pers akan mati, dan masyarakat akan terus dibodohi oleh informasi yang dikendalikan oleh kelompok tertentu.


Olehnya itu, ia mengajak seluruh insan pers dan organisasi jurnalis lainnya bersatu menuntut keadilan atas kasus tersebut.


"Hari ini empat wartawan menjadi korban, besok bisa saja kita atau rekan-rekan jurnalis lainnya. Jangan biarkan mafia semakin merajalela di negeri ini," pungkasnya. (Ardi)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update