TpdiTpMpGSY0GSMiBSd6BUM7TA==

Breaking News:

00 month 0000

Universitas Muara Bungo Adakan Wisuda Ke-XVII, Andriansyah : Pesan Untuk Generasi Solusi Mari Jaga Lingkungan Kita

Redaksi
Font size:
12px
30px
Print



Divisi88news.com, Bungo, Jambi - Universitas Muara Bungo (UMB) sukses menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-XVII Program Sarjana Strata Satu (S1) pada Selasa (23/12/2026), bertempat di Ballroom Hotel Semagi.


Wisuda kali ini UMB luluskan 213 wisudawan/i terdiri dari 6 prodi yaitu, prodi perikanan, prodi bahasa, prodi ekonomi, prodi hukum, prodi teknik, dan prodi pertanian.

Hadir dalam acara tersebut, yakni Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo (YPMMB) H. Andriansyah, Bupati Bungo Dedy Putra/ yang mewakili, Ketua DPRD Bungo, Rektor UMB Dr. Syafrialdi, S.Pi., M .Si., serta para Wakil Rektor, Dekan, civitas akademika UMB,Bupati Bungo, Kapolres Bungo, Dandim Bungo, L2DIKTI Wilayah 10 Padang, tokoh masyarakat, dan tamu undangan Serta yang paling membanggakan, para Wisudawan/Wisudawati dan orang tua yang berbahagia.

Kegiatan rapat senat terbuka tersebut diawali dengan prosesi yang melibatkan para anggota senat yang diantaranya terdiri dari unsur pimpinan kampus UMB dengan menggunakan pakaian khusus, dikawal pasukan Menwa saat memasuki ruangan, kemudian rapat senat terbuka tersebut langsung dibuka langsung oleh Rektor Universitas Muara Bungo (UMB) yakni Dr. Syafrialdi, S.Pi., M.Si. 

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut yakni Drs.H.Zulfikar Achmad  selaku pendiri dan pembina yayasan kampus UMB dan juga merupakan salah satu anggota DPR-RI dapil Jambi, Kemudian Ketua Yayasan yakni Andriansyah, Asisten III yang mewakili Bupati Bungo dan para tamu undangan lainnya.

Rektor Universitas Muara Bungo Dr. Syafrialdi, S.Pi., M.Si. mengatakan bahwa wisuda kali ini yakni melepas sebanyak 27 orang wisudawan dan wisudawati dengan gelar sarjana Strata Satu (S1). Ia juga mengungkapkan rasa bangga kepada seluruh mahasiswa/i yang telah mampu menyelesaikan pendidikan akademiknya dengan baik hingga mencapai gelar sarjana.

“Semoga kedepannya tetap terjaga kualitas dan kuantitas di kampus UMB, selamat bagi para wisudawan dan wisudawati yang telah berhasil meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1), terus berkarya dan jaga nama baik almamater kampus yang ditinggalkan, ” Ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan yakni Andriansyah, meminta kepada seluruh lulusan UMB agar jangan gengsi dalam berkarya, jangan hanya berharap menjadi karyawan atau pegawai namun harus mampu ciptakan lapangan pekerjaan.

Ia menyampaikan  Alhamdulillah, di hari yang mulia ini, kita berkumpul untuk merayakan keberhasilan

intelektual. Namun, di tengah sukacita ini, saya ingin mengajak kita semua sejenak menoleh ke luar jendela Ballroom Hotel Semagi ini. Di luar sana, bumi sedang Aceh  berbicara. Di tanah Jambi ini, alam sedang menitipkan pesan. Hari ini, saya akan menyampaikan orasi tentang: Pentingnya Ilmu Administrasi Lingkungan:Sekarang dan Masa Depan.

"Bak pepatah adat Jambi: 'Alam nan seelok-elok bungo, tanah nan sekayo-kayo. Artinya: Alam adalah seindah-indahnya bunga, dan tanah adalah sekaya-kayanya pusaka. Pepatah ini mengingatkan kita bahwa Muara Bungo bukan sekadar koordinat geografi, melainkan pusaka yang dititipkan Tuhan untuk kita jaga tata kelolanya, bukan untuk kita habiskan sekehendak hati,"

Diteruskannya bahwa Selama berdekade-dekade, administrasi sering kali dianggap hanya soal surat-menyurat dan birokrasi yang kaku. Namun, Ilmu Administrasi Lingkungan hadir untuk meruntuhkan tembok itu. Ia adalah seni dan ilmu dalam mengelola interaksi antara aktivitas manusia dengan ekosistemnya.

"stempel" administratif. la adalah instrumen keadilan. la memastikan bahwa setiapDi masa sekarang, administrasi lingkungan bukan lagi sekadar pelengkap atau kebijakan pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan angka-angka di atas kertas, tetapi juga menjaga denyut nadi kehidupan alam".

Andriansyah juga menyampaikan bahwa kabupaten Bungo sedang menghadapi tantangan ekologis yang nyata. Seperti :

1. Luka Tambang yang Terbuka: Kita menyaksikan lubang-lubang bekas tambang yang ditinggalkan tanpa tanggung jawab. Secara administratif, ini adalah lonceng peringatan bagi kita semua. Ilmu Administrasi Lingkungan mengajarkan bahwa Jaminan Reklamasi (Jamrek) bukan sekadar prosedur administratif, melainkan hutang moral yang harus ditagih. Banyak orang berduit, Oknum APH, Oknum Kepala Desa, janganlah hanya mengambil emas, emas dan emas kita, lalu meninggalkan "warisan" lubang kematian bagi anak cucu kita.

2. Hutan dan Dominasi Sawit: Kita tidak menampik bahwa perkebunan sawit menyumbang ekonomi daerah. Namun, ketika hutan dibabat tanpa kendali dan keseimbangan ekosistem terganggu, kita sedang melakukan "peminjaman" yang tidak akan pernah bisa kita bayar kembali. Administrasi yang lemah akan menghasilkan eksploitasi, namun administrasi yang kuat akan melahirkan Zonasi dan Penataan Ruang yang melindungi daerah aliran Sungai kita. Namun sekarang lihatlah Sungai Telang, yang mengalir ke Sungai Batang Bungo, dan saksikan sakitnya Sungai Gurun serta bagaimana kita menjaga sisa hutan kita.

Ia mengeaskan bahwa Eksistensi Pemerintah Daerah Muara Bungo memegang peranan kunci. Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo bukan sekadar pemberi izin, tetapi adalah wali dari sumber daya alam. Kepedulian Pemerintah Daerah harus diwujudkan dalam tiga pilar:

Regulasi yang Tegas: Administrasi Lingkungan menjadikan AMDAL sebagai harga mati, bukan formalitas yang bisa dinegosiasikan. 

" Pengawasan Aktif: Memastikan setiap jengkal lahan yang dikelola siapapun memiliki rencana pemulihan yang jelas. Visi Masa Depan: Transformasi Pemda Bungo mengupayakan WIUP dan kemudian IPR secara baik dan benar, akan menuju Green Bureaucracy- birokrasi yang memprioritaskan kelestarian lingkungan sebagai indikator utama keberhasilan pembangunan daerah" .

Diakhir sambutannya Ardiansyah memberi pesan kepada wisudawan/i Kepada para Wisudawan Universitas Muara Bungo, Kalian adalah darah baru bagi Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun ini. Ilmu yang kalian dapatkan di kampus ini harus menjadi senjata untuk memperbaiki keadaan. Jangan menjadi sarjana yang abai. Jika kalian nanti menjadi birokrat, jadilah birokrat yang menjaga hutan. Jika kalian menjadi pengusaha, jadilah pengusaha yang memulihkan lahan. Dan jika kalian menjadi masyarakat sipil, jadilah pengawas lingkungan yang paling vokal.

" mari kita ingat satu kalimat bijak: "Alam tidak butuh manusia, tetapi manusialah yang sangat membutuhkan alam." Ilmu Administrasi Lingkungan adalah janji kita kepada masa depan. Bahwa di masa depan nanti, anak cucu kita di Muara Bungo masih bisa meminum air sungai yang jernih, menghirup udara yang segar, dan melihat hutan yang hijau. "Sebagai penutup, mari kita pegang teguh prinsip: 'Batang nan berpucuk, tanah nan berakar, air nan beriak." Pepatah ini bermakna bahwa setiap tindakan kita harus memiliki dasar yang kuat dan memberi manfaat. Marilah kita menjadi pemimpin yang: Bak kayu gadang di tengah padang, rimbun daunnya tempat bernaung, kuat batangnya tempat bersandar, kokoh uratnya tempat bersilo. > Jadilah lulusan yang melindungi alam dan menjadi sandaran bagi masyarakat. Lestarikan bumi Bungo, jayalah almamater kita!" Selamat berjuang, para sarjana baru! Jayalah Universitas Muara Bungo, lestarilah alam kita ". Harapnya. ( Tika )

Baca juga:

0Komentar