Divisi88news.com, Pekalongan - Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Eko Subandi menyatakan penolakan terhadap rencana kebijakan penerapan lima hari sekolah untuk PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs.
Pasalnya, menurut aktivis yang akrab di sapa Gus Eko ini, kebijakan penerapan lima hari sekolah bagi siswa Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut dinilai kurang mempertimbangkan kondisi psikologis dan sosial anak-anak di usia dini dan menengah.
“Anak-anak TK, SD, dan SMP masih membutuhkan waktu bermain, bersosialisasi di luar sekolah, serta keterlibatan dalam kegiatan keagamaan dan budaya lokal yang biasanya dilakukan di luar jam sekolah,” ujar Gus Eko pada awak media, Kamis (17/07/2025).
Ia juga menyoroti kondisi infrastruktur sekolah yang belum merata, terutama di daerah-daerah terpencil.
“Belum semua sekolah siap menjalankan sistem lima hari sekolah. Banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas pendukung seperti ruang kegiatan, kantin sehat, dan tempat istirahat yang memadai,” tambahnya.
Selain itu, tokoh masyarakat sekaligus pemerhati pendidikan ini juga khawatir bila penerapan lima hari sekolah dapat mengurangi peran serta keluarga dan masyarakat dalam mendidik anak.
"Kita bayangkan, anak-anak pulang sekolah jam 13.30 WIB. Kemudian harus berangkat untuk belajar lagi TPQ atau Madrasah Diniyah jam 14.30 WIB. Lalu kapan anak-anak punya waktu untuk istirahat,” katanya.
Selain itu, Gus Eko juga berharap kepada pemerintah daerah untuk dapat meninjau ulang kebijakan tersebut dan lebih mengutamakan pendekatan yang sesuai dengan kondisi lokal, karakteristik usia anak, serta kesiapan infrastruktur pendidikan di tiap daerah.
(Syarif)