LPLTI-Sultra Desak Kapolres Bombana Usut Dugaan Oknum Polisi Suplai BBM Tambang Ilegal

Kapolres Bombana, AKPB Wisnu Hadi, S.I.K.,M.I.K


Divisi88News.com, Bombana – Aroma busuk tambang ilegal di Kabupaten Bombana kini menyeret nama-nama yang tak terduga. Ketua Lembaga Pemerhati Lingkungan Tambang Indonesia (LPLTI-Sultra), Sadam, mendesak Kapolres Bombana segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan oknum anggota kepolisian dalam praktik penyuplaian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke tambang-tambang ilegal yang masih marak beroperasi.

Dalam keterangannya, Minggu (15/6/2025), Sadam mengungkapkan bahwa pihaknya menduga ada aktor dalam tubuh kepolisian yang berperan aktif menjadi "penopang" aktivitas tambang ilegal, dengan cara menyuplai kebutuhan BBM bagi alat berat seperti ekskavator yang digunakan untuk menambang secara ilegal.

"Setelah pengungkapan dua kasus tambang ilegal beberapa waktu lalu, kami melihat ada pihak-pihak yang mulai melakukan perlawanan. Berdasarkan investigasi lapangan, kami menduga kuat ada keterlibatan oknum anggota polisi dalam menyuplai BBM ilegal ini," ungkap Sadam.

LPLTI-Sultra menilai ada indikasi dugaan keterlibatan struktur kepolisian ditingkat bawah, termasuk salah satu Kapolsek, yang diduga membekingi aktivitas tambang liar. Sadam menyebut aktivitas alat berat di lokasi tambang ilegal tidak akan mungkin berlangsung tanpa dukungan logistik, terutama BBM.

"Kalau tidak ada suplai BBM, mana mungkin ekskavator bisa bunyi setiap hari? Kami temukan fakta di lapangan, yang membuat kami yakin ada dugaan oknum Kapolsek ikut bermain di dalamnya,"ujarnya dengan nada geram.

Desak Tindakan Tegas, Ancaman Evaluasi oleh Kapolda

LPLTI-Sultra dengan tegas meminta Kapolres Bombana segera membersihkan institusinya dari oknum yang mencoreng nama baik kepolisian. Jika tidak mampu menindak dengan tegas, maka pihaknya mendesak Kapolda Sulawesi Tenggara untuk turun tangan langsung dan mengevaluasi kinerja Kapolres Bombana.

"Kalau Kapolres tidak bisa atasi, maka kami minta Kapolda untuk ambil alih. Jangan sampai pembiaran ini menjadi bukti adanya pembiaran sistematis," tambah Sadam.

Latar Belakang: Terungkapnya Dua Kasus Tambang Ilegal

Sebelumnya, Polres Bombana mengungkap dua kasus tambang ilegal yang menjadi sorotan publik. Operasi ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit X Tina Orima.

Dalam operasi tersebut, aparat mengamankan satu unit ekskavator merek SANY, satu mesin Dongfeng, serta tujuh orang yang diduga terlibat, termasuk seorang pemuda berinisial AM (21). Pengungkapan ini awalnya menuai pujian, namun belakangan publik mulai menyoroti adanya tambang lain yang tetap beroperasi seolah tak tersentuh hukum.

Publik Menanti Transparansi

Desakan dari LPLTI-Sultra ini menambah tekanan terhadap institusi kepolisian di Bombana. Publik kini menanti langkah konkret dari Kapolres Bombana: apakah akan bertindak tegas membersihkan tubuh institusinya, atau membiarkan krisis kepercayaan semakin dalam.

"Kami tidak akan diam. Jika perlu, kami akan membawa kasus ini ke Mabes Polri dan Kompolnas,"pungkas Sadam. 

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

Iklan

SPONSOR