Divisi88news.com, Sarolangun, Jambi - Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sarolangun Salimin, S.Pd.I dengan tegas membantah tuduhan salah satu siswa yang diberitakan di salah satu media online.
Salimin menjelaskan bahwa pihak madrasah tidak pernah berkata kasar terhadap siswa, apalagi sampai melakukan pengancaman seperti apa yang telah dituduhkan kepadanya melalui pemberitaan salah satu media online di Kabupaten Sarolangun yang terbit pada Selasa 7 Mei 2024.
Salimin menyebutkan, apa yang dituduhkan siswa dalam pemberitaan salah satu media tersebut itu sangat tidak benar.
"Dan kami menganggap pemberitaan tersebut tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Pihak media juga tidak pernah mengkonfirmasi kepada kami terkait keterangan persoalan tersebut, dan terkesan itu keterangan sepihak," sebutnya.
Salimin menambahkan, selama ini tidak pernah terjadi pengancaman di madrasah yg dipimpinnya.
"Kami juga sangat heran kok bisa ada pemberitaan seperti itu, yang mengaitkan nama madrasah ini, itu lah yang sangat kami sayangkan," tambahnya.
Salimin menilai, dengan adanya pemberitaan yang dianggap tidak benar tersebut, tentunya nama madrasah maupun nama pribadinya merasa dirugikan.
"Padahal Kenyataan yang terjadi tidak seperti apa yang diberitakan di media tersebut," tegas Salimin.
Lebih lanjut, Salimin menuturkan kalau pihaknya telah melaporkan perihal itu kepada pihak Kantor Kemenag. Ia juga sudah berkoordinasi terkait solusi dalam permasalahan tersebut.
"Jujur kami dari pihak madrasah tentu sangat tidak nyaman dengan adanya pemberitaan hari Selasa kemarin, kami akan terus menggaungkan kebenaran yang hakiki, karena Kami merasa sama sekali tidak bersalah dalam hal ini," tuturnya.
Pihak MAN 1 Sarolangun akan tetap menggiring permasalahan ini sampai mendapatkan keadilan, dan nama madrasah, khusunya dan nama Salimin secara pribadi harus bersih kembali di khalayak umum.
Salimin berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kepada sekolah-sekolah yang lain. Ia merasa miris karena tidak pernah melakukan perihal seperti yang dituduhkan dalam pemberitaan media online tersebut.
"Kami dituduh dengan keterangan sepihak, dan nama sekolah kami maupun nama pribadi saya akhirnya tercoreng oleh ulah-ulah oknum wartawan yang tidak mengedepankan etika dalam karya jurnalis," ujarnya.
"Saya berharap kedepannya permasalahan ini selesai, dan bagi oknum wartawan tolong lah kalau mau mempublish sebuah pemberitaan, maka harus berimbang dan jangan hanya sepihak," tutup Salimin. (Jamest)