Warga Randumuktiwaren Kepung Balai Desa, Tuntut Transparansi Dana Desa, Hilangnya Aset dan Pengangkatan Kadus 5

Divisi88news.com, Pekalongan - Puluhan warga Desa Randumuktiwaren, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, menggelar aksi protes di depan Balai Desa Randumuktiwaren pada Selasa (2/12/2025). 

Mereka menyuarakan berbagai tuntutan, mulai dari transparansi pengelolaan Dana Desa sebesar Rp230.673.118, pengembalian aset desa yang dianggap hilang, hingga penggugatan pengangkatan Kepala Dusun (Kadus) 5 yang dinilai tidak sesuai prosedur.

Aksi yang dimulai pukul 09.00 WIB itu mendapat pengawalan ketat aparat TNI dan Polri untuk memastikan kondisi tetap aman. 

Camat Bojong turut hadir untuk menampung keluhan warga yang merasa tidak pernah mendapat penjelasan terbuka terkait berbagai persoalan desa.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu warga peserta aksi pun menyampaikan kekecewaannya di hadapan wartawan.

“Kami datang bukan untuk membuat keributan. Kami hanya ingin kejelasan uang desa, aset desa, dan jabatan Kadus 5 itu dijelaskan secara terbuka. Ini hak kami sebagai warga,” ujarnya lantang.

Ketegangan memuncak sekitar pukul 11.00 WIB ketika massa mengetahui bahwa Kepala Desa Randumuktiwaren, Caharyadi alias Aceng, tidak hadir untuk memberikan klarifikasi resmi. 

Warga semakin kecewa karena berharap bisa mendengar langsung alasan dan dasar keputusan-keputusan pemerintah desa.

“Pak Kades jangan bersembunyi. Kami butuh penjelasan, bukan janji. Kalau memang merasa tidak salah, datanglah ke depan warga,” tambah seorang warga lainnya yang ikut berorasi.

Tidak puas dengan situasi di balai desa, sebagian warga kemudian menuju rumah kepala desa. Namun mereka kembali dibuat kecewa karena yang bersangkutan tidak ada di tempat dan sulit dihubungi.

Warga menegaskan bahwa aksi mereka akan terus berlanjut sampai kepala desa muncul dan memberikan penjelasan lengkap terkait dana desa, aset desa, serta pengangkatan Kadus 5. 

Sementara itu, aparat keamanan masih bersiaga, dan pihak kecamatan terus berupaya menenangkan warga serta mendorong digelarnya pertemuan resmi antara masyarakat dan pemerintah desa.

(Syarif)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

Iklan

SPONSOR