Divisi88News.Com, Baubau – Aksi pemblokiran jalan masuk Bandara Betoambari oleh warga Kelurahan Lipu Katobengke, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, hingga Selasa (30/09/2025) masih terus berlanjut. Sejumlah massa aksi terlihat mendirikan tenda darurat, memasak, dan makan bersama di lokasi sebagai simbol perjuangan menuntut hak mereka atas lahan yang hingga kini belum dibayarkan.
Akses menuju bandara terpantau ditutup total dengan material timbunan yang sengaja ditumpahkan massa aksi. Akibatnya, kondisi di depan bandara tampak lengang tanpa aktivitas penerbangan.
“Ini sudah bertahun-tahun kami perjuangkan. Tahun lalu saja (2024) kami sampai lima kali turun aksi, tapi tidak ada juga solusi,” ungkap salah seorang warga.
Menurut keterangan warga, pihak bandara melalui Kepala Bandara Betoambari pernah menemui mereka dan menawarkan harga ganti rugi sebesar Rp2.000 per meter. Namun, warga menilai tawaran tersebut tidak manusiawi dan jauh dari harga wajar tanah di wilayah perkotaan.
![]() |
Warga yang beristirahat sambil makan siang didepan Gerbang Bandara Betoambari |
“Bayangkan saja, hanya Rp2.000 per meter. Itu jelas tidak pantas untuk lahan kami yang dipakai bandara. Kami tidak akan terima harga seperti itu,” ujar warga lainnya dengan nada kecewa.
Massa menegaskan bahwa blokade ini akan terus dilakukan sampai ada kepastian pembayaran ganti rugi yang layak.
“Kami tidak akan berhenti. Jalan masuk bandara akan tetap kami blokir berapa lama pun, sampai tanah kami dibayar sesuai harga yang pantas. Jangan hanya mau diambil paksa tanpa ada ganti rugi,” tegas warga.
Diketahui, sebelumnya massa aksi sudah melakukan demonstrasi sebanyak tiga kali pada tahun ini dan membuat pesawat wings air tidak batal terbang dari Makassar Ke Baubau. Namun hingga saat ini, mereka menilai pemerintah maupun pihak terkait belum memberikan solusi konkret.
Situasi di lapangan masih terkendali, namun warga Lipu Katobengke menyatakan akan tetap bertahan di lokasi hingga hak mereka benar-benar dibayarkan.