Divisi88news.com, Pekalongan – Sekitar 50 penggiat literasi digital dan media sosial berkumpul dalam kegiatan KOPDAR Penggerak Literasi Digital & Penggiat Media Sosial Pekalongan di RM. Cita Rasa Capgawen, Kedungwuni, pada Minggu (28/9/2025).
Acara ini menghadirkan tokoh agama asal Wonopringgo, Kiyai M. Zafaron, serta anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hj. Nur Fatwah.
Dalam sambutannya, Kiyai Zafaron menekankan pentingnya tanggung jawab dalam menyebarkan informasi di era digital.
Ia mengingatkan masyarakat agar selalu melakukan tabayyun atau memeriksa kebenaran berita sebelum membagikannya, sebagaimana pesan Al-Qur’an agar tidak menimbulkan penyesalan.
“Media sosial itu ibarat pisau bermata dua, tergantung siapa yang menggunakannya. Dulu obrolan di warung saja bisa menimbulkan masalah kalau tidak hati-hati, apalagi sekarang dengan sekali klik bisa langsung memengaruhi psikologi seseorang,” ungkapnya.
Lebih jauh, Kiyai Zafaron mengajak para penggiat literasi digital untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar media sosial dapat dimanfaatkan secara positif.
Ia menilai, sebuah berita pada dasarnya bersifat netral, sementara pemaknaan positif atau negatif sangat ditentukan oleh cara pembaca menanggapinya.
“Berita itu tidak bisa langsung diberi label baik atau buruk. Yang terpenting, informasi yang kita bagikan harus sesuai fakta. Seperti prinsip jurnalisme cover both side yang dulu dipegang wartawan, itu pun tetap perlu kita terapkan,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Kiyai Zafaron mendorong peserta untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) yang konkret dalam upaya memperkuat literasi digital di Pekalongan.
Menurutnya, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk menjadikan media sosial sebagai ruang kajian dan perpustakaan digital yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Keterbukaan informasi adalah peluang bagi kita untuk memperbaiki kondisi bangsa dan masyarakat. Dari sinilah kita bisa mewujudkan kemerdekaan sejati bagi setiap insan,” pungkasnya.
(Syarif - Divisi 88)
