Sesaat sebelum kegiatan pemusnahan barang bukti ratusan gram ganja.
Divisi88news.com, Manokwari - Asap tipis mengepul dari halaman belakang Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Papua Barat, Kamis pagi, 15 Mei 2025. Di atas tungku pembakaran, ratusan gram ganja pun berhasil dimusnahkan.
Barang haram itu kini tinggal abu, hasil sitaan dari dua tersangka yang masih belia, salah satunya bahkan belum genap 18 tahun.
Total 353,99 gram ganja dimusnahkan oleh Kepolisian Daerah Papua Barat hari itu. Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar dan dihancurkan, disaksikan sejumlah pejabat dan penasihat hukum, sebagai simbol komitmen polisi memberantas peredaran narkoba di ujung timur Indonesia.
“Ini bukan hanya soal barang bukti yang kita musnahkan, tapi pesan bahwa kami tidak main-main,” ujar Kombes Pol. Japerson Parningotan Sinaga, Direktur Reserse Narkoba Polda Papua Barat. Ia berdiri di samping tungku, dikelilingi para anggota dan tamu undangan yang mencatat setiap proses pemusnahan.
Barang bukti itu berasal dari dua kasus yang menyeret MK (27) dan TJ (17). Dari tangan MK, polisi menyita delapan bungkus plastik bening besar berisi ganja seberat 161,77 gram. Sementara TJ yang masih di bawah umur tertangkap membawa sepuluh bungkus ganja dengan total berat 192,22 gram.
Sinaga tak menutupi kekhawatirannya atas keterlibatan anak muda dalam jaringan narkoba. “Ini jadi alarm bagi kita semua. Ganja bukan lagi milik dunia kriminal dewasa, tapi sudah merambah ke kelompok rentan,” katanya.
Kekhawatiran serupa disampaikan Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Benny Ady Prabowo. Baginya, keterlibatan anak di bawah umur dalam kasus ini adalah peringatan bahwa pengawasan terhadap generasi muda harus lebih ketat dan melibatkan semua pihak.
“Orang tua, guru, lingkungan—semua harus ambil bagian. Jangan biarkan anak-anak kita jadi korban atau bahkan pelaku,” ujarnya.
Upaya pemberantasan narkoba, kata Benny, tak bisa diserahkan hanya kepada polisi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara penegak hukum, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan.
Pemusnahan ganja ini diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa Papua Barat tak memberi ruang bagi peredaran narkoba. Namun lebih dari itu, ini juga ajakan agar masyarakat tak lagi diam, dan generasi muda bisa tumbuh tanpa bayang-bayang kecanduan.
(Suleman. S)