Ngamuk Bagai Preman Sambil Teriaki Kuasa Hukum dan Nyaris Pukul Wartawan, Oknum Pegawai PN Baubau Dinilai Arogan

Suasana di salah satu ruangan yang ada di Pengadilan Negeri Baubau.

Divisi88news.com, Baubau - Suasana di Pengadilan Negeri (PN) Baubau mendadak ricuh ketika salah satu pegawainya, berinisial JM mengamuk di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Rabu (21/05/2025). 

Kejadian ini pula hampir berujung pada aksi kekerasan terhadap seorang wartawan.

Insiden bermula saat Agus, kuasa hukum dari Rumah Makan Ayam Goreng Silvana, mendatangi PTSP PN Baubau untuk mempertanyakan kredibilitas hakim dalam menangani sidang perkara dugaan tindak pidana pencurian dan penggelapan dana yang dilakukan oleh mantan karyawan rumah makan tersebut. 

Saat sidang yang berlangsung pada Selasa (20/05/2025), Agus menilai hakim tidak profesional serta tidak adil dalam memimpin persidangan.

Saat Agus meminta untuk bertemu Ketua PN Baubau, secara tiba-tiba JM datang dengan marah sambil menunjuk-nunjuk kuasa hukum tersebut.

"Jangan marah-marah di sini," bentak JM, dengan nada tinggi bak seorang preman.

JM sempat diamankan oleh pegawai lain dan dibawa ke belakang ruang PTSP. Namun, keributan belum mereda. 

Ia masih terus mengamuk bahkan mendatangi wartawan yang sedang meliput kejadian tersebut, dan hampir melakukan pemukulan.

"Rekam saja kenapa, saya kenapa saya, foto saya, foto saya," teriak JM sambil mengayunkan tangannya ke arah wartawan.

Diketahui, sebelumnya dalam sidang yang bersifat terbuka untuk umum, Ketua Majelis Hakim sempat melarang peliputan oleh jurnalis dan hanya memberikan waktu lima menit untuk mengambil gambar sebelum sidang dimulai.

Bahkan, hakim tersebut memberikan ancaman pidana jika ada wartawa yang dengan sengaja merekam baik video maupun audio selama persidangan.

Menanggapi insiden tersebut, Ketua PN Baubau, Amin Imanuel Bureni, menegaskan bahwa tugas pengadilan adalah melayani masyarakat.

"Kami dan Pengadilan seharusnya dan sepatutnya menjadi pelayan masyarakat, itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami karena kami di sini melayani masyarakat," ungkapnya.

Ia menyebut insiden tersebut sebagai peristiwa kecil, namun tetap menjadi tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengadilan. 

Amin mengatakan akan melakukan evaluasi dan memberikan teguran kepada yang bersangkutan.

"Kalau kejadian tadi insiden kecil, saya melihat tadi itu mungkin ada sesuatu hal yang memicu yang tidak bisa terkontrol. Tentu tanggung jawab saya di sini adalah saya harus meluruskan dan saya harus melakukan peneguran maupun pembinaan sehingga apa pun kondisinya lebih bisa untuk kita hadapi dengan kepala yang dingin," jelasnya.

Amin juga menyampaikan apresiasinya atas informasi yang diberikan oleh jurnalis mengenai tindakan oknum pegawai dan hakim dalam pelayanan publik.

"Hal-hal lain, yaitu terima kasih, ini juga menjadi satu bahan evaluasi bagi saya untuk lebih memberikan pemahaman-pemahaman terutama cara-cara kita ketika berhadapan dengan masyarakat, cara kita bisa mengontrol emosional kita," katanya.

"Intinya bahwa kita sebagai aparatur penegak hukum, sebagai pegawai negeri sipil, di dalam memberikan pelayanan harus melayani dengan sebaik hati," sambung Amin.

Ia berharap pula agar kejadian serupa tidak terulang kembali karena dapat mencoreng nama baik lembaga peradilan.

"Ini jadi bahan evaluasi saya. Saya sangat berharap bahwa ke depan tidak lagi terjadi hal seperti itu, tentu setelah saya memberikan teguran," tutupnya.

(Harianto)

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

Iklan

SPONSOR