Konstantinus Ogah Lepas Jabatan Sekda, LSM-Garuda Buteng: Sebaiknya Fokus Jaga Kesehatan

Foto : Rahim Buton Ketua LSM-Garuda Buteng


Divisi88news.com, Buton Tengah - Pengusulan hingga pengangkatan Jabatan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda), Kabupaten Buton Tengah (Buteng) sempat menjadi polemik ditengah masyarakat melalui pemberitaan disalah satu media daring sehingga perlu untuk di luruskan.

Hal itu ditegaskan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Garuda (LSM-Garuda) Rahim Buton, bahwa penggantian Pj Sekda Konstantinus Bukide dilakukan sesuai prosedur hukum, saat di temui diruangan kerjanya, Kamis (29/05/2025)

Polemik yang dibuat oleh mantan Sekda Buteng, menurutnya, bentuk ketidak ikhlasan (Konstantinus Bukide) untuk meninggalkan jabatan yang telah diembannya selama 5 tahun terakhir. 

Rahim Buton juga menilai, Konstantinus tidak perlu membuat banyak drama, sebab dibawah Pemerintahan difinitif Kepemimpinan Doktor Azhari dan Muhammad Adam Basan mempunyai visi besar untuk Buteng.

"Menghadirkan drama dalam kondisi seperti sekarang ini sangat tidak tepat dan perlu kedewasaan dari kita utamanya pak Konstantinus", Tandasnya 

Selain itu, kata Rahim, terkait pernyataan Konstantinus Bukide yang menyebutkan sekitar 200 honorer belum menerima insentif, ia pula melakukan penelusuran ke BPKAD Buteng bahwasanya instensif tersebut telah dibayarkan semua. 

Lebih lanjut, melalui data yang ia terima, sesungguhnya jumlah honorer di Sekretariat Daerah kurang dari 100 orang, dapat disimpulkan ada sekitar 100 data honorer yang diduga fiktif, selama Konstantinus Bukide menjabat sebagai Sekda hingga Pj Bupati kala itu.

"Masuk ke kantong siapa instensif yang diduga fiktif tersebut. Kalaupun benar ada sekitar 200 orang tenaga honorer di setda, kami merasa ini merupakan hal yang kebablasan dan meningkatkan komsumtifitas dari aspek anggaran," Pungkas Rahim

Penunjukan Asisten III Samsudin Pamone sebagai PA/KPA, hal serupa juga pernah terjadi di Kolaka Timur dan Pemprov Sultra semasa Asrul Lio menjabat Pj Sekda.

Rahim Buton menambahkan, ambisi konstan ini dalam menghalalkan berbagai cara agar tetap bertahan dalam jabatannya, ada surat dari Kemendagri yang ditujukan untuk Pj. Gubernur Sultra pada tanggal 21 Januari 2025, menjawab  surat yang dikirim sebelumnya oleh PJ.Bupati Buteng terkait rekomendasi pengukuhan perpanjangan masa jabatan Sekda.

" Pj.Bupati Buteng yang dijabat oleh Konstantinus Bukide bersurat untuk permohonan pengukuhan dan perpanjangan masa jabatan Sekda yang dijabat juga oleh dia sendiri. Ini ada kesalahan berpikir menurut kami, dan hal ini masuk dalam kategori abuse of power," Ujarnya 

Ia juga tergelitik dengan apa yang disampaikan Konstantinus terkait ABS atau Asal Bos Senang. Ia merasa pak Bupati dan Wakil Bupati paham dengan kondisi di Buteng ini. Ungkapan ABS atau asal bos senang tidak tepat dengan kondisi Buteng sekarang, sebab doktor Azhari dan pak Muhammad Adam Basan adalah dua individu yang sudah tuntas dengan jenjang karir atau pengalamannya masing-masing.

" Sematan ABS atau asal bos senang itu terjadi hanya ketika pemimpinnya bodoh dan manggut-manggut saja," Kata Rahim 

Rahim Buton Berpesan, di masa purna baktinya, Konstantinus Bukide fokus jaga kesehatan dan ingat akhirat, jabatan itu hanya sementara, kalaupun mau ngotot dan masih mau bermain drama, ia rasa hanya hanya kalimat ini yang cocok untuk beliau "Melole Lago".

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

Iklan

SPONSOR