Ditulis oleh : Fadel Muhammad (Tim Publikasi KKN-T Unidayan Angkatan XI Tahun 2024-2025 Posko Desa Batubanawa)
Opini - Desa Batubanawa, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), menjadi lokasi pengabdian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Angkatan XI Tahun 2024–2025.
Kegiatan ini bukan hanya sebatas implementasi program akademik, tetapi juga bagian dari upaya membangun masa depan desa melalui pendekatan partisipatif dan berbasis kearifan lokal.
Batubanawa merupakan desa pesisir yang menyimpan kekayaan alam dan sejarah budaya.
Nama desa ini berasal dari dua kata: “Batu” yang melambangkan kekuatan dan “Banawa” yang berarti perahu besar - sebuah simbol harapan dan daya tahan masyarakat pesisir dalam menghadapi dinamika zaman.
Dari waktu ke waktu, desa ini berkembang dari perkampungan nelayan dan petani menjadi desa mandiri dengan identitas yang kuat.
Pengaruh Kesultanan Buton masih terasa dalam nilai-nilai budaya masyarakat, begitu pula peran Batubanawa dalam jalur pelayaran tradisional antara Pulau Buton, Muna, dan sekitarnya.
Semangat gotong royong, religiusitas, dan penghormatan terhadap alam menjadi fondasi kehidupan sosial warga desa.
KKN-T Unidayan: Sinergi Ilmu dan Kearifan Lokal
Mahasiswa KKN-T Unidayan datang dengan membawa semangat kolaborasi, bukan sekadar sebagai pelaksana program, tetapi sebagai mitra masyarakat dalam proses pembangunan desa.
Melalui pendekatan tematik, sejumlah program dilaksanakan untuk menggali dan mengembangkan potensi lokal Batubanawa.
Beberapa program unggulan yang dijalankan antara lain:
1. Pemetaan potensi desa berbasis digital untuk mendukung perencanaan pembangunan,
2. Pelatihan UMKM dan pengolahan hasil laut guna mendorong kemandirian ekonomi masyarakat,
3. Pendidikan lingkungan hidup dan konservasi pantai sebagai respon terhadap perubahan iklim dan kerusakan ekosistem,
4. Digitalisasi sejarah dan budaya lokal yang bertujuan melestarikan warisan identitas desa.
Seluruh program tersebut dilakukan dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan pemuda, tokoh adat, perangkat desa, dan masyarakat umum.
Menjadi Bagian dari Sejarah Baru Batubanawa
Kehadiran mahasiswa KKN-T Unidayan disambut hangat oleh warga Batubanawa. Kepala Desa Batubanawa, tokoh adat, dan masyarakat berharap agar kehadiran mahasiswa dapat menjadi bagian dari sejarah baru desa - sejarah yang dibangun atas dasar kolaborasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai lokal.
"Mahasiswa bukan tamu bagi kami, mereka mitra dalam membangun desa," ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dengan filosofi "Mawasangka Negeri Sejuta Harapan" Batubanawa terus membuka diri terhadap perubahan dan kemajuan.
Keterlibatan mahasiswa KKN-T dalam proses pembangunan ini menjadi wujud nyata dari peran pendidikan tinggi dalam mencerdaskan dan mengabdi kepada masyarakat.