Notification

×

Iklan

Iklan

 


Indeks Berita

Resahkan Warga, Pemadaman Listrik di Kecamatan Maligano Dinilai sebagai Bentuk Penzaliman

Kamis, 30 Mei 2024 | Mei 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-30T14:50:30Z

Hijra (kiri) dan Husni (kanan).


Divisi88news.com, Muna, Sultra - Pemadaman listrik di Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), baik siang atau malam pada beberapa bulan terakhir sudah meresahkan warga, sehingga aktivis dan pemerhati menilai bahwa lancarnya pemadaman listrik adalah salah satu bentuk penzaliman.

Akibat dari pemadaman listrik tersebut, aktivitas sehari-hari masyarakat terganggu. Tidak sedikit pula pelaku bisnis mengalami kerugian seperti pedagang ikan dan pengusaha lainnya.

Salah seorang Aktivis Kecamatan Maligano, Hijra mengatakan pemadaman listrik yang sering terjadi di wilayah Muna bagian Timur merupakan bentuk tidak mampunya pihak PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam melayani kebutuhan masyarakat terkait listrik.

"Kartu kuning untuk PLN di Kecamatan Maligano dan Baubau. Kartu kuning ini merupakan gambaran ketidakmampuan PLN di Kecamatan Maligano dan Baubau dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat," ungkap Hijrah dalam keterangan tertulisnya pada awak media, Kamis (30/05/2024).

Menurutnya, pemadaman listrik yang tidak diawali dengan pemberitahuan kepada masyarakat ini berakibat tidak adanya antisipasi dari masyarakat.

"Alasan pihak PLN selalunya kondisi cuaca sehingga listrik sering padam, kita semua tau seharusnya listrik di Maligano tidak layak untuk sealiran dengan Baubau, sebab sepanjang jalan Maligano-Baubau masih terdapat banyak hutan dan pohon-pohon besar," ujarnya.

Akibatnya, jika ada pohon besar yang tumbang di wilayah Kapontori mengenai kabel listrik maka di Maligano pun ikut padam.

"Kasihan masyarakat, mereka dituntut setiap bulannya untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai konsumen, tetapi pelayanan yang diberikan pihak PLN tidak maksimal," tuturnya.

Hijra meminta pihak PLN agar berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan yang lebih baik. 

Ia juga berharap PLN mampu untuk bertanggung jawab terhadap segala bentuk kerugian konsumen yang disebabkan oleh pemadaman listrik secara tiba-tiba.

"Kami minta kepala PLN Cabang Baubau agar komitmen untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan yang lebih baik, dan kami meminta agar PLN bertanggung jawab atau ganti rugi apabila terjadi kerusakan yang dialami masyarakat yang disebabkan pemadaman lampu secara tiba-tiba," pinta Hijra.

"Kami harapkan juga Pj. Bupati Muna untuk mengkoordinasikan kepada pihak PLN agar mengaktifkan kembali PLN Ranting Maligano. Untuk mengembalikan kondisi listrik di Muna Timur yaitu dengan mengaktifkan kembali PLN Kecamatan Maligano," sambungnya.

Hal yang sama disampaikan oleh salah satu Pemerhati Kecamatan Maligano, Husni menyampaikan bahwa pemadaman listrik yang terjadi secara terus-menerus dan tanpa adanya solusi kongkrit merupakan bentuk kezaliman pihak PLN kepada masyarakat.

"Sebagai konsumen, kami merasa dizolimi dengan pemadaman listrik yang terjadi secara terus menerus namun tidak ada solusi kongkrit dari pihak PLN agar bagaimana hal ini bisa diatasi," kesal Husni.

Ia juga menambahkan, bahwa PLN saat ini sedang tidak baik-baik saja, para tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) di PLN baik ULP Raha maupun UP3 Baubau tidak sanggup mengatasi masalah yang terjadi di tubuh PLN itu sendiri.

"Baiknya para tenaga SDM di tubuh PLN baik itu di ULP Raha maupun UP3 Baubau terutama para manager atau petinggi lainnya di PLN segera dievaluasi demi kepentingan konsumen dan keberlanjutan ketenagalistrikan di wilayah ini," imbuhnya.

Selain itu, Husni juga meminta kepada Pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna untuk kemudian memikirkan dan memberikan solusi terbaik, terhadap kelistrikan yang saat ini membuat banyak kerugian masyarakat di wilayah Muna Timur.

"Terutama upayakan kami untuk pengadaan mesin pengontrol di wilayah ini, sebab kami akan memutus hubungan dengan PLN, atau tidak lagi memakai jasa listrik dari PLN jika kondisi yang terus-menerus seperti ini tidak bisa diatasi oleh pihak PLN. Pemda dan DPRD bantu kami adakan Mesin di Kecamatan Maligano, agar kami tidak tergantung dengan PLN Baubau yang membuat kami rugi," pungkasnya. (Red)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update