Divisi88news.com, Baubau - Polres Baubau memberikan penjelasan kepada Pengurus dan Santri Pondok Pesantren Tahfidz Al-Madinah Keluraban Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau tentang paham Radikalisme dan Idiologi Pancasila pada Sabtu (27/07/2024).
Kepada para santri, personil Polres Baubau menyatakan, radikalisme menjadi ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebab, radikalisme mempunyai dampak buruk dan dapat merusak tatanan masyarakat, di tengah maraknya radikalisme, peran pondok pesantren menjadi sangat penting.
Kehadiran pondok pesantren sangat penting saat NKRI sedang dilanda krisis moral, pesantren juga dapat mengantisipasi masuknya atau mewabahnya paham radikal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan, sehingga, negara dan masyarakat pada umumnya harus benar-benar memahami sejatinya peran penting pesantren.
Para santri diajarkan bagaimana caranya berperilaku baik, bermanfaat bagi sesama manusia dan alam sekitar, Ajaran Islam sangat mengutamakan kasih sayang dan mencintai perdamaian, Tentu yang diajarkan Islam sangat bertolak belakang dengan paham radikal. Intinya, kehadiran pondok pesantren dapat mencegah radikalisme mewabah dan meracuni generasi muda bangsa Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Ustad Latang S.Pd. I, Lc., M.A selaku Direktur Tahfidz Weekend dan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Madinah, mengatakan sangat menolak dan tidak sependapat dengan paham radikal, sebab, radikalisme tidak sesuai dengan syariat Islam. Rasulullah pun tidak mengajarkan radikalisme.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Madnah juga mengatakan, dari sudut pandangnya, radikalisme dibagi menjadi dua. Pertama, radikalisme berpikir dan kedua adalah radikalisme aksi.
"Dampak dari kedua jenis radikalisme tersebut akan membuat masyarakat menjadi korbannya, Sebab, dengan pola pikir radikal seperti itu akan berdampak buruk terhadap tatanan hidup masyarakat, Sementara, para santri di pondok pesantren belajar nilai-nilai ahli sunah waljamaah dan menerapkan nilai-nilai akhlakul karimah," kata Ustad Latang.
Personil Polres Baubau juga memaparkan, untuk mengantisipasi radikalisme masuk kepada masyaraat, masyarakat harus diberi wawasan dan keilmuan yang cukup, Salah satunya bisa melalui pengajian di setiap masjid, Para santrilah yang mungkin nanti akan menyampaikan ajaran Islam di setiap masjid untuk kemaslahatan bangsa,
Selain itu, negara dan masyarakat pun harus semakin menyadari betapa pentingnya peran pesantren. Ayat-ayat Al-Quran tidak mengajarkan paham radikal, kitab-kitab yang dipelajari di pondok pesantren pun tidak mengajarkan kekerasan.
"Peran pesantren sangat penting dalam menjunjung harkat dan martabat bangsa dan negara karena pesantren ini membantu menciptakan perdamaian," ungkapnya.
Sebagai contoh, sejak berdirinya Pondok Pesantren ini bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dari sisi agama. Selain itu, bertujuan untuk membina masyarakat agar lebih memahami ajaran Islam dan Sampai saat ini Pondok Pesantren Tahfidz Al-Madnah masih memegang teguh tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pesantren.
"Radikalisme berdampak sangat buruk terhadap tatanan hidup masyarakat dan lebih jauh dari itu, dapat merusak NKRI, sehingga radikalisme harus menjadi perhatian, diawasi dan diantisipasi. Artinya, masalah radikalisme harus ditangani bersama-sama, sebab implikasinya juga luas dan akan merepotkan semua instansi," tutupnya. (**)